Panen padi di pasar budaya UPI? Ya, pasar
budaya UPI 2015 menyuguhkan beberapa kebudayaan yang ada di Indonesia dari
Sabang sampai Merauke, salah satunya panen padi ini. Mengingat kebudayaan
Indonesia begitu banyak, mungkin tidak semua orang mengetahui seluruh
kebudayaan yang ada di Indonesia ini, begitu pula dikalangan mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia. Pasar budaya UPI hadir pertama kali pada
tahun 2015, 30 kebudayaan yang berada di Nusantara disuguhkan di pasar budaya
UPI.
Tidak hanya kebudayaan dalam bentuk
kesenian, ada juga berbagai kuliner khas Indonesia bisa kita temui disini.
Tujuannya tidak lain dan tidak bukan yaitu untuk melahirkan generasi muda yang
mengenal, menghormati, dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia dan
mencintai produk lokal. Disamping itu, mengingat lulusan UPI akan menjadi
seorang pendidik maka hal ini penting bagi seorang pendidik.
Pasar budaya UPI ini mengangkat 9 nilai
gotong royong, yaitu perdamaian, suka cita, disiplin, kerendahan hati, kasih
sayang, kearifan, kepedulian, kesabaran, dan kesetiaan. Nilai gotong royong
tersebut terkandung di dalam setiap kebudayaan yang disuguhkan.
Panen padi adalah salah satu kebudayaan yang
ada di Indonesia. Kebudayaan ini diperlihatkan
di pasar budaya UPI 2015, untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa-mahasiswi
UPI.
Tradisi panen padi menggunakan alat yang
biasa kita kenal dengan nama ronjengan atau lesung. Lesung
sendiri sebenarnya hanya wadah cekung, biasanya terbuat dari kayu besar yang
diberi lubang pada bagian tengahnya. Gabah yang akan diolah ditaruh di dalam
lubang tersebut. Padi atau gabah lalu ditumbuk dengan alu, yaitu semacam
tongkat tebal dari kayu, dengan cara berulang-ulang sampai beras terpisah dari
sekam. Pada perayaan panen masyarakat biasnya melakukan tradisi menumbuk padi
secara bersama-sama.
Kesabaran merupakan hal utama dalam
melakukan panen padi, karena mengubah gabah menjadi beras menggunakan lesung
tidak semudah menggunakan mesin penggiling modern seperti saat ini. Itu
mengakibatkan panen padi menggunakan lesung sudah mulai ditinggalkan, hanya
sebagian kecil masyarakat yang masih menggunakannya, terutama orang-orang yang
masih mengutamakan adat istiadat nenek moyang.
Uniknya budaya tradisional panen padi
menggunakan lesung banyak dinikmati wisatawan lokal maupun mancanegara.
Anonim | 6 Februari 2022 pukul 21.26
1xbet korean【VIP】₱vip bonus code online
1xbet korean,【WG98.vip】₱vip bonus code online, mobile casino,casino real money【阅读全文】⭐【Malaysia】⚡【VIP】casino real money,best online 1xbet es casino real money,casinotop.com